Kamis, 25 Desember 2014

PRO dan CONTRA Kenaikan BBM



Kenaikan harga BBM secara telah diumumkan di Istana Merdeka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Senin malam (17/11/2014). Terakhir kali, harga BBM naik yaitu era pemerintahan SBY. Sebagai mantan presiden Indonesia, SBY yang juga memiliki pengalaman menaikkan harga BBM di era pemerintahannya, ia memberikan komentar atas kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Jokowi-JK.
Lewat akun twitter, mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pendapat bahwa dalam mengeluarkan kebijakan pencabutan subsidi BBM, pemerintah harus bisa menjelaskan kepada rakyat maupun kepada anggota legislatif. Dalam kicauannya, Senin setelah pengumuman yang disampaikan Jokowi, SBY bercerita sebelum pemerintahan Jokowi menaikkan harga BBM, wakil presiden Jusuf Kalla telah menghubungi dirinya. Kepada wakil presiden, ia menyampaikan kepada wakil presiden bahwa kenaikan harga BBM sebenarnya adalah sebuah wewenang pemerintah.
Selain itu SBY juga berbicara menanggapi program dana kompensasi bagi keluarga miskin yang terkena dampak harga BBM. Mantan presiden SBY  mendorong agar Jokowi bisa menjelaskan sumber dana program tersebut dan prosedur menentukan keluarga yang dikategorikan sebagai keluarga miskin.
“Saya berpendapat, jika dana kompensasi itu diambil dari APBN, maka pemerintah wajib jelaskan kepada DPR RI sebagai bentuk pertanggungjawaban,” tegas SBY menyudahi komentarnya menanggapi kenaikan harga BBM.
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan setuju dengan alasan pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla, menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) karena subsidi selama ini tidak tepat sasaran. Namun, ia menilai Jokowi-JK kurang tepat dalam memilih waktu untuk menaikan harga BBM.
Politikus PAN itu mengatakan, urusan menaikan harga BBM merupakan kewenangan penuh dari pemerintah. Ia pun yakin jika pemerintah Jokowi-JK telah mempunyai hitung-hitungan tersendiri agar mengalihkan subsidi BBM ke bidang lain.
"Itu kan dasar alasannya," ujarnya, Selasa (18/11).
Namun, mantan Menteri Kehutanan ini mempertanyakan mengapa BBM harus dinaikan saat ini. Sebab saat ini menurutnya harga minyak dunia sedang mengalami penurunan.
"Menurut saya alasannya tepat, hanya apakah saat ini menaikkan BBM timingnya tepat? Kan harga (minyak) lagi turun," katanya.
Selain itu, Ia juga mempertanyakan besaran Kenaikkan yang digunakan. Menurutnya pemerintah harus menjelaskan secara detail akan hal tersebut. "Kemudian besarannya 2000, itu juga kenapa, harus dijelaskan," ujarnya.
Ia juga mengatakan harusnya dalam urusan postur anggaran, pemerintah  membahas bersama DPR. Karena menurutnya ada kelebihan APBN yang lalu.
Terlepas dari semua hal yang ia pertanyakan diatas, ia mengaku sependapat apabila alasannya agar subsidi tepat sasaran. Hanya saja faktor Timing yang ia sesalkan.

Kesimpulan
            Kenaikan BBM memang dirasa meresahkan masyarakat mengingat dampak yang dihasilkan oleh kenaikan BBM yang bisa membuat semua harga naik. Presiden telah mempertimbangkan segala hal hingga beliau berani menaikan harga BBM. Subsidi untuk BBM akan dialokasikan untuk fasilitas-fasilitas negara. Menurut saya ini adalah langkah yang baik untuk membangun Indonesia yang lebih cerdas. Memperbaiki infrastruktur dan memperbanyak angkutan umum masal adalah hal yang tepat. Apalagi untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di Ibukota. Masyarakat harusnya mendukung langkah Presiden baru Indonesia.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar